Senin, 20 Desember 2010

Biarlah Kukirim Rindu

Biarlah Kukirim Rindu: "Biarlah kukirim rindu yang taksempurna ini kepadamu saat malam dingin kembali merenggut raga-raga rapuh dalam sunyi tetesan air dari langit..."

Indahnya Bumiku: Sesuatu yang Tersembunyi

Indahnya Bumiku: Sesuatu yang Tersembunyi

Rabu, 05 Agustus 2009

PUISI

Kuizinkan

fathurrohman

Kuizinkan kau datang

Kuizinkan kau masuk

Kujamu kau,

Hanya dengan senyum biasa

Kuizinkan kau robek dadaku

Kuizinkan kau pamit pergi

Kuantar kau,

Hanya dengan senyum biasa

Februari 2008


Mencari Jejak

fathurrohman

1

Pagi, wajahmu, senyummu kasih,

Kunanti Di sudut bumi

2

Aku tak bisa berpura

Katakan: merdeka dari Ida

3

Sudah, jangan kau suruh

Aku minta apa-apa lagi

Cukup kau temani aku

Malam ini

4

Saat kau tanya: di mana

Nanti tempat tinggal kita berdua?

Aku tak tahu

Karena hidupku masih dalam fatamorgana

5

Ibu, aku tak mau kau bersedih

Aku tak mau kau berduka

Jika air matamu mengalir

Aku ingin segera menghapusnya

6

Semakin lama kau semakin menjauh

Dan terus menghindariku

Sebenarnya bagaimana?

Adakah benci pada diri masing-masing kita

Atau kita mau bilang cinta tapi tak mampu

Dan terus memendamnya

7

Kau kah

Yang menuntunku?

Saat kakiku lumpuh,

Saat cahaya memudar dimataku,

Saat jalan ku sedikit berbelok,

Menuju pembaringanku

8

Yang kita alami sekarang

Hanyalah kenangan hari tua kita

Yang akan kita ceritakan

Kepada anak cucu

Atau kita rahasiakan

Sendiri

9

Hanya sebentuk wajah

Mengiringi tidur dan lamunan

Tanpa permulaan

Tanpa akhir

Dalam rangkaian kata semu

10

Tolong beri aku kepastian

Karena aku tak pernah tahu

Kapan kau benar-benar di sini

Atau tidak sama sekali

11

Pesona itu kemana...?

.............................

12

Jujur saja

Mengapa mesti ada waktu

Untuk sekedar mengenang diriku?

13

Biarlah, cukup kita berdua saja yang tahu

Kalau kita saling mencintai

Jagalah sayangmu padaku sampai malam ini

Karena esok barangkali

Takdir memberi pilihan pada kita

Mengambil jalan yang berbeda

14

Tahukah kau dik,

Mengapa aku mencintaimu?

Karena hanya kau

Yang mampu menyeduh

Secangkir kopi buatku

Tiap hari

13 Oktober 2007


Puisi-Puisi Malam

fathurrohman

1

Malam, bawakan aku

Gemerlap bintangmu

Datanglah, sebelum aku runtuh

Dan siang menggantikanmu

2

Selimutkan kehangatan

Pada bekunya sukmaku

Biar kugapai pesonamu

Sampai mataku kembali terpejam

3

Kumemanggilmu entah yang keberapa

Kepada apa aku berpegang

Dalam gulitamu aku berjalan

Kuminta kau temani aku

Dengan bisikmu yang sesaat itu

4

Aku ingin mengisi

Ruang-ruang malammu yang hampa

Saat lorong-lorong masih kosong

Jalanan masih lengang

Dan subuh belum membuatmu terjaga

5

Sepenggal nafas dan cerita

Kulewatkan bersamamu

Mengais mimpi dan asa

Lewat bait-bait do'a

6

Semakin aku mengenalmu

Semakin aku ingin mendekatimu

Semakin ingin kuselami

Seberapa pekat

Gulitamu

7

Aku pernah bilang

Takkan ada yang menghalangiku

Karena segelap ini pun

Aku masih mampu

Mengingatmu

10 Oktober 2007


Malam Mengubur

Bahrul ulum

seperti malam menguburku pada bulan penuh

bulan purnama. di punggung sayap malaikat mengepak ke arah utara laut. diamdiam ada yang mencari surga di bawah perut bidadari

ada yang meremas dada rataku. Mencari kalaukalau ada sumber telaga yang mampu melegakan kering tenggorokan. batu kali pun tembus oleh angin kecil hujan menemu rahasia mantra tujuh surga

begitu malam menguburku

aku tertutup rapat gelap

samar menyamar dinding kamarku

november`07.00-40